Sampai
akhir-akhir ini, perusahaan jasa tertinggal dari perusahaan manufactur dalam
penggunaan pemasarannya banyak bisnis jasa skala kecil ( tukang sepatu, tukang
pangkas rambut ) yang tidak menggunakan teknik manalemen atau pemasaran formal,
ada juga bisnis yang percaya bahwa menggunakan pemasaran itu Sudah diketahui
bersama bahwa tujuan akhir dari
pemasaran ialah memuaskan pelanggan. Tujuan dari pemasaran itu sendiri bukan
untuk mencari laba yang sebesar-besarnya tetapi memberikan kepuasan kepada si
pelanggan. Dengan adanya kepuasan tersebut maka akan terjadi pembelian ulang.
Berapa banyak frekuensi ulang pembelian dan berapa banyak jumlah pembelian pada
akhirnya akan meningkatkan laba perusahaan tersebut.
Pengertian Kepuasan Menurut Zeithaml (2000:75) , adalah :
Pengertian Kepuasan Menurut Zeithaml (2000:75) , adalah :
“Salah satu
bentuk respon yang harus dipenuhi. Hal itu menentukan bahwa bentuk dari produk
atau jasa atau produk dan jasa itu sendiri, menyediakan tingkat kepuasan
konsumsi yang harus dipenuhi”.
Sedangkan
Kepuasan menurut Kotler (2000:36), adalah : “Perasaan seseorang mengenai
kesenangan atau kepuasan atau hasil yang mengecewakan dari membandingkan
penampilan produk yang telah disediakan (atau hasil) dalam yang berhubungan
dengan harapan si pelanggan”.
Jadi dapat
disimpulkan bahwa kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa yang dimiliki
seseorang berdasarkan perbandingan antara kenyataan yang diperoleh dengan
harapan yang diinginkan oleh penumpang pada saat menggunakan jasa angkutan
kereta api tersebut. Jika barang dan jasa yang dibeli cocok dengan apa yang
diharapkan oleh konsumen, maka akan terdapat kepuasan atau sebaliknya. Bila kenikmatan
yang diperoleh konsumen melebihi harapannya, maka konsumen akan betul-betul
merasa puas dan sudah pasti mereka akan terus mengadakan pembelian ulang serta
mengajak teman-teman sehingga itu dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Jika kenyataan
yang diperoleh di bawah harapan atau tidak sesuai dengan keinginan maka
pelanggan akan kecewa sehingga hal ini dapat merugikan perusahaan. Menurut
Kotler (2000:38), rasa tidak puas pelanggan terhadap sesuatu bisa disebabkan
antara lain :
1.
Tidak sesuai dengan harapan dan kenyataan yang dialami.
2.
Layanan selama proses menikmati jasa tidak memuaskan
pelanggan.
3.
Perilaku/tindakan personil yang tidak menyenangkan.
4.
Suasana dan kondisi fisik lingkungan yang tidak
menunjang.
5.
Cost yang terlalu tinggi, karena jarak yang terlalu
jauh, banyak waktu yang terbuang, dan lain-lain.
6.
Promosi atau iklan yang terlalu berlebih-lebihan
(muluk) yang tidak sesuai dengan kenyataan.
Maka untuk
menciptakan kepuasan pelanggan, perusahaan harus menciptakan dan mengelola
suatu sistem yang terpadu untuk memperoleh pelanggan yang setia dan lebih
banyak lagi serta kemampuan untuk mempertahankan pelanggannya. Apabila rasa
puas pelanggan itu dapat dicapai, maka akan diperoleh beberapa manfaat, seperti
yang diuraikan oleh Tjiptono (1995:102), yaitu :
- Hubungan antara perusahaan dan para pelanggan tetap akan terjalin dengan baik dan harmonis.
- Mendorong terciptanya loyalitas dan kesetiaan pelanggan terhadap jasa angkutan darat yang dihasilkan.
see my web at www.iaincirebon.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar