Game seringkali dikaitkan dengan hiburan atau
kesenangan. Walaupun game disebut
sangat dekat dengan aspek hiburan, ternyata game juga
bisa dekat pula dengan aspek
pembelajaran. Hal ini seperti yang disampaikan oleh
Jayakanthan,
“Games as a whole are one of the most interesting
ways for pupils to learn new things”[8].
Pernyataan ini diperkuat dan diperjelas oleh Wachowicz, et
al. yang menyatakan
“Games become an important tool for
consciousness-raising and motivation, skill training, knowledge development,
communication and collaboration, as well as integration of learning
experiences”.
Berdasarkan cara kerjanya, game dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu:
1. Game Tidak Terkomputerisasi (Non-Computerized),
dan
2. Game Terkomputerisasi (Computerized)
Perbedaan dari kedua jenis game tersebut sangatlah
besar, dan game terkomputerisasi
menawarkan sesuatu yang baru dari pada game Non-Computerized.
Seperti dijelaskan oleh Wachowicz, et al.:
Computerized games differ to non-computerized game
because they can keep track of time, they automate rules, they offer replay
options and levels of difficulty. In addition computerized games are independed
of place and have extended possibilities to use anonymity.
Pada game terkomputerisasi atau biasa disebut
sebagai game komputer, permainan yang
dimainkan sangat dekat dengan unsur teknologi, khususnya komputer. Sedangkan pada game tidak terkomputerisasi,
permainan masih dilangsungkan
secara manual dan tradisional.
Tujuan Pembuatan Game
Game dibuat untuk suatu tujuan tertentu. Biasanya pembuat game memiliki
suatu suatu tujuan khusus dalam membuat sebuah game. Tujuan pembuatan game
antara lain :
1. Entertainment (sebagai hiburan)
Game ini hanya
diutamakan untuk permainan. Sebagian game emacam ini bertujuan sebagai
alternative hiburan, ada pula yang membawa pemainnya untuk memasuki suatu dunia
yang lain sehingga dapat menyegarkan kembali pikiran.
2. Expand Skill (melatih ketangkasan)
Game ini lebih
dikhususkan untuk melatih ketangkasan dan kecepatan berfikir pemainnya.
3. Education (mendidik)
Game ini akan lebih
diutamakan untuk mendukung proses pembelajaran dengan konsep “bermain sambil
belajar”. Untuk sebagian anak, kata “belajar” akan terasa sangat menakutkan,
sehingga diharapkan dengan adanya game pendidikan yang menarik ini, anak tidak
akan menyadari jika yang dilakukannya itu adalah termasuk belajar dan anak akan
menjadi senang dan mau belajar. Game ini meliputi pembelajaran yang terdiri
atas kosakata, logika, matematika, fisika, sejarah, pengenalan lingkungan, dan
lain-lain.
4. Embeded Message (menyampaikan pesan
tertentu)
Game ini sengaja dibuat
untuk menyempaikan pesan tertentu, misalnya “Kebenaran selalu menang melawan
kejahatan”, “jangan mudah menyerah menghadapi suatu masalah” dan lain
sebagainya.
Game Komputer
Berdasarkan Genre
Jenis-jenis game yang lebih dikenal dengan istilah genre. Genre juga
berarti format atau gaya dari sebuah game.
Di dalam bukunya yang berjudul Role
Playing Game, Jason [10] menyatakan bahwa game komputer dapat
dikelompokkan ke dalam beberapa genre, yaitu:
1. Maze Game: Jenis game ini adalah jenis game yang paling awal
muncul, contoh yang paling populer di Indonesia adalah game Pacman dan Digger . Secara sederhana pemain hanya mengitari Maze
(lorong-lorong yang berhubungan) dan memakan beberapa item untuk menambah
tenaga atau kekebalan. Pemain juga memiliki musuh yang mengejarnya.
2. Board Game : Jenis game ini sama dengan game board
tradisional, seperti monopoli. Umumnya game ini lebih menekankan kepada
kemampuan komputer menjadi lawan tanding dari pemain. Ini melibatkan kemampuan
AI (Artificial Inteligence) yang handal
untuk bisa menjadikan game ini menantangpemain dengan baik. Contoh game ini adalah : Chess, Scrabble, Monopoly.
3. Card Game : hampir sama dengan board game, genre ini tidak
memberikan perubahan berarti dari game versi tradisional yang sejenis.
Contohnya, game Solitaire dan Hearts, versi asli dan versi elektroniknya nyaris
tidak ada bedanya. Variasi yang ada adalah kemampuan multiplayer dan tampilan
yang lebih bervariasi dari versi tradisional.
4. Quiz Game : game ini sederhana dalam cara bermain. Pemain
hanya perlu memilih jawaban yang benar dari beberapa pilihan jawaban. Biasanya
pertanyaan yang diberikan memang memiliki topik tertentu maupun beragam. Contoh
game ini adalah Who Wants To Be
Millionare.
5. Side Scrolling
Game: Pada game jenis ini, pemain dapat menggerakkan karakter ke kanan, kiri,
atas, atau bawah yang diikuti dengan gerakan background. jenis ini yang sangat terkenal diantaranya adalah:
Contra, Super Mario, Metal Slug, dan lain sebagainya.
6. Shooting Game: Merupakan game yang
dalam memainkannya, pemain harus mencari dan menembak musuh untuk mencapai tujuan
tertentu. Game jenis ini dapat dibedakan menjadi 2 kategori, yaitu First
Person Shooting, dan Third Person Shooting. Contoh game yang masuk ke
dalam jenis game ini diantaranya adalah: Counter Strike, Virtual Cop, dan lain
sebagainya.
7. Role Playing Game (RPG): Pada game ini pemain diminta untuk memerankan suatu karakter dan
mengemban misi khusus. Game ini terhitung memiliki kompleksitas frame yang
cukup tinggi. Sebagai contoh, ketika bertemu dengan karakter lain, maka pemain
akan dibawa ke tampilan frame baru, dan pada saat itu kita akan mendapatkan
sesuatu atau malah melakukan pertarungan. Contoh game yang tergolong RPG
diantaranya adalah: Final Fantasy, Ragnarok, dan lain sebagainya.
8. Real Time Strategy (RTS): Sebagian besar game yang masuk kategori ini merupakan game peperangan.
Pada game ini pemain dibebani misi tertentu dan dibekali dengan pasukan
seadanya (sebagai modal). Selanjutnya pemain dapat menggerakkan,
memperbanyak, dan melengkapi persenjataan pasukan-pasukan tersebut sambil merancang
strategi untuk mempertahankan dan menguasai wilayah. Contoh game
RTS yang paling terkenal adalah: Army Man, Age of Empire, Stronghold
Crussaider, War Craft, dan lain sebagainya.
9. Simulation: Merupakan game yang
mensimulasikan suatu keadaan riil. Contohnya simulasi pengendalian pesawat terbang
pada game Microsoft Flight Simulator, kemudian simulasi kehidupan sehari-hari
pada game The SIMS, dan simulasi seorang manajer tim sepakbola pada game
Champhionship Manager.
10. Racing Game merupakan suatu permainan balap otomotif. Contoh game racing yang paling
terkenal adalah: Need for Speed, Grand Tourismo, Nascar Rumble, Top Gear,
dan lain sebagainya.
11. Fighting: Yang masuk
kategori game jenis ini adalah game-game fighting atau tarung. Contoh
yang sangat terkenal dari game Fighting ini diantaranya adalah: Street Fighter,
Mortal Combat, Teken, dan lain sebagainya.
Elemen-Elemen
Game Komputer
Menurut R. D. Duke , yang dikutip dari paper Wachowicz, et al. , ada 11 elemen game yang perlu diperhatikan sebagai
dasar dalam membuat game yang baik.
Ke-11 elemen tersebut adalah:
1.
Format: Mendefinisikan
struktur dari game. Sebuah game terdiri dari beberapa level, dan setiap level tersebut memiliki fungsinya masing-masing.
2.
Rules: Di
dalam sebuah game, harus terdapat
perjanjian atau peraturan yang tidak dapat dirubah atau dipengaruhi oleh
pemain. Oleh karena itu, dalam memainkan suatu game, pemain harus patuh dan bermain sesuai aturan yang berlaku.
3.
Policy:
Policy atau kebijaksanaan dapat didefinisikan sebagai aturan yang bisa
dirubah atau dipengaruhi oleh pemain. Dengan adanya elemen ini, maka pemain
akan dapat menggunakan dan mengembangkan strategi dalam bermain game sesuai kemampuan dirinya.
4.
Scenario: Merupakan
alur cerita yang digunakan sebagai kerangka atau acuan dalam bermain game.
5.
Events: Adalah
suatu kejadian yang menjadi tantangan sekaligus menambah keceriaan dalam
bermain game. Contoh event dalam game diantaranya adalah berupa konflik, dan kompetisi.
6.
Roles: Sebuah
gambaran dari fungsi dan aktifitas yang dapat dibagi antar pemain dalam bermain
game. Role ini tidak terbatas pada satu pemain saja. Menggunakan dua
pemain atau lebih dalam role yang
sama, akan memberikan keuntungan tersendiri, karena mereka bisa saling belajar dari
keberhasilan dan kesalahan masing-masing pemain.
7.
Decisions:
Decisions merupakan suatu keputusan yang harus diambil oleh si pemain di
dalam bermain game. Mengambil
keputusan yang salah terhadap suatu kejadian dalam bermain game, akan dapat menjadi pelajaran yang penting bagi pemain,
sehingga kesalahan tersebut tidak akan terulang lagi nantinya. Bagaimanapun
juga, jika pemain terlalu banyak melakukan kesalahan, kemudian tidak dapat
bertanding kembali dengan pemain lain, maka ketertarikannya terhadap suatu game akan menjadi mudah hilang. Oleh
karena itu, “To keep players motivated
possibilities to undo or make up for a mistake are necessary.” Dikutip dari
pernyataan Versteegh (2002) pada paper Wachowicz, et al. [14].
8.
Levels: Sebuah
game perlu memiliki level tingkat kesulitan agar game tersebut lebih menarik dan
menantang, serta dapat digunakan oleh masyarakat luas. Level easy memberikan
tantangan bagi para pemain pemula (beginner),
sedangkan level difficult dikhususkan bagi para pemain yang mahir dan sudah berpengalaman
(expert).
9.
Score Model: Merupakan instrumen yang
digunakan untuk menghitung, mendata, dan
menampilkan hasil dari permainan yang dimainkan. Score Model ini menjadi
suatu alat yang sangat penting agar game
menjadi lebih menarik.
10. Indicators: Indicators memberikan pemain
suatu isyarat (hints) terhadap raihan
atau pencapaian yang telah mereka lakukan. Elemen ini sangat penting untuk
menjaga agar pemain bisa selalu termotivasi dan fokus dalam bermain.
11. Symbols: Bentuk visual dari simbolisasi
element, aktivitas, dan keputusan. Pemilihan simbol yang tepat akan membantu
pemain dalam memahami dan bermain game.
see me at www.iaincirebon.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar