Pada umumnya
barang diproduksi dahulu barulah kemudian dijual dan dikonsumsi. Sedangkan jasa
biasanya dijual dahulu baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara
bersamaan. Menurut Edward W. Wheatliey yang dikutip oleh Buchari Alma
(2000:205) mengemukakan perbedaan antara jasa dan barang, yaitu :
- Pembelian jasa sangat dipengaruhi oleh motif yang didorong oleh emosi.
- Jasa itu bersifat tidak berwujud, berbeda dengan barang yang bersifat berwujud, dapat dilihat, dicium, memiliki berat, ukuran dan sebagainya.
- Barang bersifat tahan lama, tetapi jasa tidak, jasa dapat dibeli dan dikonsumsi.
- Barang dapat disimpan sedang jasa tidak.
- Usaha jasa sangat mementingkan unsur manusia.
- Distribusinya bersifat langsung dari produsen ke konsumen.
Kotler dan Keith
Cox (1984:302), mengemukakan 3 karakteristik jasa, yaitu :
1. Lebih
bersifat tidak berwujud daripada berwujud.
2. Produksi dan
konsumsi bersamaan waktu.
3. Kurang
memiliki standar dan keseragaman.
Terdapat 5
determinan kualitas jasa yang dapat dirincikan menurut Kotler (2000:440), yaitu
:
1.
Reliability
(Keandalan), yaitu kemampuan untuk memberikan jasa sesuai dengan yang
dijanjikan dengan terpercaya dan akurat, konsisten dan kesesuaian pelayanan.
2.
Responsiveness (
Daya Tanggap ), yaitu kemauan dari karyawan dan pengusaha untuk membantu
pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat serta mendengar dan mengatasi keluhan/komplain
yang diajukan konsumen.
3.
Assurance
(Kepastian), yaitu berupa kemampuan karyawan untuk menimbulkan keyakinan
dan kepercayaan terhadap janji yang telah dikemukakan kepada konsumen.
4.
Emphaty (Empati),
yaitu kesediaan karyawan dan pengusaha untuk lebih peduli memberikan perhatian
secara pribadi kepada langganan.
5.
Tangible
(Berwujud), yaitu berupa penampilan fasilitas fisik, peralatan, dan
berbagai media komunikasi.
1. Personalized
service :
a.
Personal service
b.
Profesional service
2. Business
service
3. Financial
services
4. Public
utility and transportation services
5. Entertainment
6. Hotel
services
Berbagai hasil
studi yang dilakukan, Philip Kotler, 1994 : 561 menunjukkan, bahwa perusahaan
jasa yang dikelola dengan sangat baik dan terjadwal memiliki sejumlah persamaan
seperti di bawah ini :
- Konsep Strategis;
Perusahaan
jasa yang ternama memiliki pengertian yang jelas mengenai pelanggan, sasaran
dan kebutuhan pelanggan yang akan mereka puaskan. Maka untuk itu perlu
dikembangkan strategi khusus untuk memuaskan kebutuhan yang menghasilkan kesetiaan
pelanggan.
- Sejarah komitmen kualitas manajemen puncak;
Tidak
hanya melihat pada prestasi keuangan bulanan, tetapi juga kepada pelayanan
dimasa lalu dalam jangka panjang yang mencerminkan komitmen kualitas dari
manajemen puncak.
- Penetapan standar strategi;
Penyediaan jasa
terbaik selalu menetapkan standar kualitas jasa yang tinggi, antara lain berupa
kecepatan tanggapan terhadap keluhan para pelanggan.
- Sistem untuk memonitor kinerja pasar;
Secara rutin
digunakan untuk memeriksa jasa perusahaan milik mereka dan para pesaingnya
secara teratur. Mereka menggunakan sejumlah cara untuk mengukur kinerja,
belanja perbandingan, menyuruh orang lain melakukan perbelanjaan, survei
pelanggan, formulir saran dan keluhan, tim audit jasa, dan surat pimpinan.
- Sistem untuk memuaskan keluhan pelanggan
Adanya
suatu sistem untuk menanggapi semua keluhan para pelanggan dengan cepat dan
ramah. Memuaskan karyawan sama seperti terhadap pelanggan, hubungan kerja
diantara bagian karyawan yang mencerminkan hubungan sebagai pelanggan dan juga
sebagai pemasok, dimana setiap karyawan dituntut berprestasi
kerja
yang maksimal agar dapat saling memuaskan dan menguntungkan sesama karyawan
yang pekerjaannya saling berhubungan. Maka dalam hal ini manajemen dituntut
untuk dapat menciptakan lingkungan yang saling mendukung dan juga menghargai
prestasi pelayanan karyawan yang baik.
Jadi dalam hal
ini perusahaan harus merancang produk-produknya dengan sebaik mungkin sehingga
memuaskan selera konsumen, para pegawai harus menawarkan jasa yang lebih baik
mutunya, pekerjaan lebih memuaskan, profesional dalam bidangnya dan memiliki
inisiatif dan tingkat kemampuan yang tinggi serta pelayanan lebih efektif.
Jika dikonversi
kedalam sistem perguruan tinggi maka perusahaan merupakan lembaga perguruan
tinggi sedangkan pelanggan merupakan mahasiswa sedangkan jasa merupakan pelayan
yang diberikan kepada mahasiswa
see my web at www.iaincirebon.ac.id
see my web at www.iaincirebon.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar