Rabu, 09 November 2011

Kesalahan Dalam Membuat Sebuah Website


1. Halaman dipenuhi banner besar di bagian depan.
Sesuatu yang gawat tapi sering saya lihat. Ketika seseorang melihat halaman depan website anda, mereka mau tahu apa yang anda sediakan di sana. Banner di tiap halaman usahakan jangan lebih dari 250 pixel.

2. Penggunaan Javasript seperti orang mabok mau pamer otot.
Mentang-mentang anda memiliki kemampuan memasukkan Javascript keren ke halaman website anda, jangan lakukan. Yang paling penting, jangan ada JS yang bersifat dekoratif. Saya pernah lihat website yang memiliki jam bergerak di samping kursor, salju turun, dan halaman bergoncang-goncang setiap 15 detik. Hilangkan semua itu.



3. Menggunakan frame.
Jangan gunakan frame untuk website anda. Titik. Mengapa? Pertama, karena bila ada frame, seseorang tidak bisa membookmark suatu halaman (karena yang terbookmark hanya frame saja, tidak termasuk navigasi dsb). Kedua, search engine seperti google bisa bermasalah. Ketiga, jelek!

4. Animasi Flash sekedar agar keren.
Flash adalah sebuah inovasi bagus, bila digunakan dengan tepat (di YouTube, misalnya). Tapi, jangan gunakan untuk animasi-animasi yang berkelap-kelip, bergoyang-goyang, dan melakukan apa saja, termasuk mengusir pengunjung anda. Saya tidak peduli dengan teks bergoyang-goyang anda itu, kecuali membuat saya merasa bahwa website anda tidak berkualitas. Terutama hindari Flash untuk menu, karena search engine tidak bisa mengikuti link tersebut ke halaman-halaman anda yang lain.

5. Warna berkontras sampai bisa epilepsi.Jangan gunakan teks kuning di atas merah, atau biru di atas ungu, atau semacamnya. Juga jangan gunakan warna terlalu berdekatan: abu-abu muda di putih, misalnya. Hati-hati juga dengan penggunaan tekstur/pola. Jangan tampilkan teks di atas suatu pola, kecuali telah didesain dengan tepat (misalnya, menggunakan teks besar dengan glow di sekitarnya).

6. Jangan paksa saya!
“Jadikan halaman ini menjadi homepage anda! Klik tombol OK.” “Berikan vote kepada kami, sebelum masuk ke website!” Wah, saya datang ke website anda mencari informasi atau layanan, bukan mencari 
cara untuk membuat anda terkenal. Ingat, website anda ada untuk pengunjungnya, bukan untuk anda.

7. Hiasan tidak penting.
Ini mungkin sedikit mengejutkan, tapi hal seperti, misalnya, jumlah pengunjung adalah suatu hal tidak penting. Saya tidak perlu tahu berapa pengunjung anda, dan itu juga bukan ukuran tepat untuk popularitas suatu website. Sama halnya dengan musik pengiring, foto besar muka anda di halaman depan, dan semacamnya. Termasuk juga marquee yang suka dianggap “keren”. Awas!

8. Halaman “coming soon”.
Ayolah, saya tahu anda memiliki informasi bagus untuk saya. Bila tidak, saya akan pergi. Jangan tawarkan sebuah link, tapi ketika saya klik link itu yang muncul adalah halaman yang bertuliskan “coming soon”. Buang-buang waktu! Jangan tampilkan sesuatu yang belum selesai, karena itu hanya akan mengecewakan pengunjung anda.

9. Navigasi tidak jelas.
Banyak orang menyukai metafora di websitenya. Namun, itu bukan ide bagus. Jika ada halaman berisi artikel, berikan nama “artikel”, jangan “sumur” atau “gudang ilmu”. Langsung saja to-the-point, karena itu membingungkan bagi pengunjung yang baru pertama kali tiba. Bahkan ada juga website yang navigasinya hanya gambar-gambar atau bahkan kosong, dan hanya akan muncul sesudah kursor diletakkan di atasnya. Ini amat sangat menjengkelkan. Sangat.

10. Iklan layaknya papan pengumuman.
Saya mengerti kalau website memerlukan dana. Tapi hati-hati dengan iklan itu! Website yang sebenarnya bisa bagus, dapat rusak hanya karena adanya iklan. Kasus terparah yang saya tahu adalah di detik.com, di mana sudah tidak jelas mana yang iklan dan mana yang benar-benar berita. Saya tidak akan pernah mencari informasi di detik, sebagus apapun informasi itu. Tambah lagi kalau iklan itu menggunakan animasi-animasi aneh.

11. Anda ini siapa, sih?
Berikan identitas anda yang jelas di halaman depan. Bila itu website pribadi, katakan “saya adalah seorang seniman cat minyak yang menerima pesanan umum.”
Bila anda sebuah perusahaan, tuliskan, “kami merupakan perusahaan yang memproduksi sepatu anak-anak. Kunjungilah toko online kami di [link]“. Jangan gunakan bahasa marketing. Apapun yang mau anda katakan, jangan bilang “kami merupakan perusahaan unggulan dan multinational dan memiliki daya saing terpercaya dan terdidik”. Saya tidak ingin tahu itu! Yang saya ingin adalah alasan mengapa saya perlu ada di website anda, sebelum saya mengklik tombol X di pojok kanan atas browser saya.

ini mungkin sekedar wacana tips dan trik untuk menanggulangi kesalahan sebelum anda melakukannya, atau bahkan telah melakukannya. walaupun sampai saat ini susah untuk menghilangkan kebiasaan buruk itu karena kadang user masing menginginkan hal tersebut tetapi sekedar mengurangi hal tersebut :)

Tidak ada komentar: