Kamis, 05 April 2012

Game dan Game Komputer

Game seringkali dikaitkan dengan hiburan atau kesenangan. Walaupun game disebut
sangat dekat dengan aspek hiburan, ternyata game juga bisa dekat pula dengan aspek
pembelajaran. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Jayakanthan,
“Games as a whole are one of the most interesting ways for pupils to learn new things”[8].
Pernyataan ini diperkuat dan diperjelas oleh Wachowicz, et al. yang menyatakan
“Games become an important tool for consciousness-raising and motivation, skill training, knowledge development, communication and collaboration, as well as integration of learning experiences”.

Berdasarkan cara kerjanya, game dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Game Tidak Terkomputerisasi (Non-Computerized), dan
2. Game Terkomputerisasi (Computerized)
Perbedaan dari kedua jenis game tersebut sangatlah besar, dan game terkomputerisasi
menawarkan sesuatu yang baru dari pada game Non-Computerized. Seperti dijelaskan oleh Wachowicz, et al.:
Computerized games differ to non-computerized game because they can keep track of time, they automate rules, they offer replay options and levels of difficulty. In addition computerized games are independed of place and have extended possibilities to use anonymity. 
Pada game terkomputerisasi atau biasa disebut sebagai game komputer, permainan yang dimainkan sangat dekat dengan unsur teknologi, khususnya komputer. Sedangkan pada game tidak terkomputerisasi, permainan masih dilangsungkan
secara manual dan tradisional.

Tujuan Pembuatan  Game

Game dibuat untuk suatu tujuan tertentu. Biasanya pembuat game memiliki suatu suatu tujuan khusus dalam membuat sebuah game. Tujuan pembuatan game antara lain :
1.      Entertainment (sebagai hiburan)
Game ini hanya diutamakan untuk permainan. Sebagian game emacam ini bertujuan sebagai alternative hiburan, ada pula yang membawa pemainnya untuk memasuki suatu dunia yang lain sehingga dapat menyegarkan kembali pikiran.
2.      Expand Skill (melatih ketangkasan)
Game ini lebih dikhususkan untuk melatih ketangkasan dan kecepatan berfikir pemainnya.
3.      Education (mendidik)
Game ini akan lebih diutamakan untuk mendukung proses pembelajaran dengan konsep “bermain sambil belajar”. Untuk sebagian anak, kata “belajar” akan terasa sangat menakutkan, sehingga diharapkan dengan adanya game pendidikan yang menarik ini, anak tidak akan menyadari jika yang dilakukannya itu adalah termasuk belajar dan anak akan menjadi senang dan mau belajar. Game ini meliputi pembelajaran yang terdiri atas kosakata, logika, matematika, fisika, sejarah, pengenalan lingkungan, dan lain-lain.
4.      Embeded Message (menyampaikan pesan tertentu)
Game ini sengaja dibuat untuk menyempaikan pesan tertentu, misalnya “Kebenaran selalu menang melawan kejahatan”, “jangan mudah menyerah menghadapi suatu masalah” dan lain sebagainya.

Game Komputer Berdasarkan Genre

Jenis-jenis game yang lebih dikenal dengan istilah genre. Genre juga berarti format atau gaya dari sebuah game.  Di dalam bukunya yang berjudul Role Playing Game, Jason [10] menyatakan bahwa game komputer dapat dikelompokkan ke dalam beberapa genre, yaitu:
1.      Maze Game: Jenis game ini adalah jenis game yang paling awal muncul, contoh yang paling populer di Indonesia adalah game Pacman dan Digger . Secara sederhana pemain hanya mengitari Maze (lorong-lorong yang berhubungan) dan memakan beberapa item untuk menambah tenaga atau kekebalan. Pemain juga memiliki musuh yang mengejarnya.
2.      Board Game : Jenis game ini sama dengan game board tradisional, seperti monopoli. Umumnya game ini lebih menekankan kepada kemampuan komputer menjadi lawan tanding dari pemain. Ini melibatkan kemampuan AI (Artificial Inteligence) yang handal untuk bisa menjadikan game ini menantangpemain dengan baik.  Contoh game ini adalah : Chess, Scrabble, Monopoly.
3.      Card Game : hampir sama dengan board game, genre ini tidak memberikan perubahan berarti dari game versi tradisional yang sejenis. Contohnya, game Solitaire dan Hearts, versi asli dan versi elektroniknya nyaris tidak ada bedanya. Variasi yang ada adalah kemampuan multiplayer dan tampilan yang lebih bervariasi dari versi tradisional.
4.      Quiz Game : game ini sederhana dalam cara bermain. Pemain hanya perlu memilih jawaban yang benar dari beberapa pilihan jawaban. Biasanya pertanyaan yang diberikan memang memiliki topik tertentu maupun beragam. Contoh game ini adalah Who Wants To Be Millionare.
5.      Side Scrolling Game: Pada game jenis ini, pemain dapat menggerakkan karakter ke kanan, kiri, atas, atau bawah yang diikuti dengan gerakan background.  jenis ini yang sangat terkenal diantaranya adalah: Contra, Super Mario, Metal Slug, dan lain sebagainya.
6.      Shooting Game: Merupakan game yang dalam memainkannya, pemain harus mencari dan menembak musuh untuk mencapai tujuan tertentu. Game jenis ini dapat dibedakan menjadi 2 kategori, yaitu First Person Shooting, dan Third Person Shooting. Contoh game yang masuk ke dalam jenis game ini diantaranya adalah: Counter Strike, Virtual Cop, dan lain sebagainya.
7.      Role Playing Game (RPG): Pada game ini pemain diminta untuk memerankan suatu karakter dan mengemban misi khusus. Game ini terhitung memiliki kompleksitas frame yang cukup tinggi. Sebagai contoh, ketika bertemu dengan karakter lain, maka pemain akan dibawa ke tampilan frame baru, dan pada saat itu kita akan mendapatkan sesuatu atau malah melakukan pertarungan. Contoh game yang tergolong RPG diantaranya adalah: Final Fantasy, Ragnarok, dan lain sebagainya.
8.      Real Time Strategy (RTS): Sebagian besar game yang masuk kategori ini merupakan game peperangan. Pada game ini pemain dibebani misi tertentu dan dibekali dengan pasukan seadanya (sebagai modal). Selanjutnya pemain dapat menggerakkan, memperbanyak, dan melengkapi persenjataan pasukan-pasukan tersebut sambil merancang strategi untuk mempertahankan dan menguasai wilayah. Contoh game RTS yang paling terkenal adalah: Army Man, Age of Empire, Stronghold Crussaider, War Craft, dan lain sebagainya.
9.      Simulation: Merupakan game yang mensimulasikan suatu keadaan riil. Contohnya simulasi pengendalian pesawat terbang pada game Microsoft Flight Simulator, kemudian simulasi kehidupan sehari-hari pada game The SIMS, dan simulasi seorang manajer tim sepakbola pada game Champhionship Manager.
10.  Racing Game  merupakan suatu permainan balap otomotif. Contoh game racing yang paling terkenal adalah: Need for Speed, Grand Tourismo, Nascar Rumble, Top Gear, dan lain sebagainya.
11.  Fighting: Yang masuk kategori game jenis ini adalah game-game fighting atau tarung. Contoh yang sangat terkenal dari game Fighting ini diantaranya adalah: Street Fighter, Mortal Combat, Teken, dan lain sebagainya.

Elemen-Elemen Game Komputer

Menurut R. D. Duke , yang dikutip dari paper Wachowicz, et al. , ada 11 elemen game yang perlu diperhatikan sebagai dasar dalam membuat game yang baik. Ke-11 elemen tersebut adalah:
1.      Format: Mendefinisikan struktur dari game. Sebuah game terdiri dari beberapa level, dan setiap level tersebut memiliki fungsinya masing-masing.
2.      Rules: Di dalam sebuah game, harus terdapat perjanjian atau peraturan yang tidak dapat dirubah atau dipengaruhi oleh pemain. Oleh karena itu, dalam memainkan suatu game, pemain harus patuh dan bermain sesuai aturan yang berlaku.
3.      Policy: Policy atau kebijaksanaan dapat didefinisikan sebagai aturan yang bisa dirubah atau dipengaruhi oleh pemain. Dengan adanya elemen ini, maka pemain akan dapat menggunakan dan mengembangkan strategi dalam bermain game sesuai kemampuan dirinya.
4.      Scenario: Merupakan alur cerita yang digunakan sebagai kerangka atau acuan dalam bermain game.
5.      Events: Adalah suatu kejadian yang menjadi tantangan sekaligus menambah keceriaan dalam bermain game. Contoh event dalam game diantaranya adalah berupa konflik, dan kompetisi.
6.      Roles: Sebuah gambaran dari fungsi dan aktifitas yang dapat dibagi antar pemain dalam bermain game. Role ini tidak terbatas pada satu pemain saja. Menggunakan dua pemain atau lebih dalam role yang sama, akan memberikan keuntungan tersendiri, karena mereka bisa saling belajar dari keberhasilan dan kesalahan masing-masing pemain.
7.      Decisions: Decisions merupakan suatu keputusan yang harus diambil oleh si pemain di dalam bermain game. Mengambil keputusan yang salah terhadap suatu kejadian dalam bermain game, akan dapat menjadi pelajaran yang penting bagi pemain, sehingga kesalahan tersebut tidak akan terulang lagi nantinya. Bagaimanapun juga, jika pemain terlalu banyak melakukan kesalahan, kemudian tidak dapat bertanding kembali dengan pemain lain, maka ketertarikannya terhadap suatu game akan menjadi mudah hilang. Oleh karena itu, “To keep players motivated possibilities to undo or make up for a mistake are necessary.” Dikutip dari pernyataan Versteegh (2002) pada paper Wachowicz, et al. [14].
8.      Levels: Sebuah game perlu memiliki level tingkat kesulitan agar game tersebut lebih menarik dan menantang, serta dapat digunakan oleh masyarakat luas. Level easy memberikan tantangan bagi para pemain pemula (beginner), sedangkan level difficult dikhususkan bagi para pemain yang mahir dan sudah berpengalaman (expert).
9.      Score Model: Merupakan instrumen yang digunakan untuk menghitung,  mendata, dan menampilkan hasil dari permainan yang dimainkan. Score Model ini menjadi suatu alat yang sangat penting agar game menjadi lebih menarik.
10.  Indicators: Indicators memberikan pemain suatu isyarat (hints) terhadap raihan atau pencapaian yang telah mereka lakukan. Elemen ini sangat penting untuk menjaga agar pemain bisa selalu termotivasi dan fokus dalam bermain.
11.  Symbols: Bentuk visual dari simbolisasi element, aktivitas, dan keputusan. Pemilihan simbol yang tepat akan membantu pemain dalam memahami dan bermain game.

Tidak ada komentar: